Penghuni Taman Bermain Part 2
Cerita Arwah Penasaran Cerita Misteri
Papa Raya : Ma...ma..kamu knapa Teriakk2 (Memeluknya).
Mama Raya : Raya pa...Raya...
Papa Raya : Iya Raya Kenapa? Tenang..Ma Tenang
Mama Raya : Bsok Kita Harus Ke Taman Bermain Tempat Raya Terakhir beradaa...
Papa Raya : Iya2 bsok kita kesana ya...skrg mama tidur dulu.
Mama Raya : Raya pa...Raya...
Papa Raya : Iya Raya Kenapa? Tenang..Ma Tenang
Mama Raya : Bsok Kita Harus Ke Taman Bermain Tempat Raya Terakhir beradaa...
Papa Raya : Iya2 bsok kita kesana ya...skrg mama tidur dulu.
keesokan paginya
Papa Raya, Mama Raya, Dan Bang Dadang Pergi Ke taman Bermain Itu..
Sesampainya disana tanpa pikir panjang mama raya belari masuk kedalam taman bermain itu.
Sesampainya disana tanpa pikir panjang mama raya belari masuk kedalam taman bermain itu.
Mama Raya : Mana Rumahnya..Di Sini Seharusnya Ada Rumah (Melihat Sekeliling).
Bang Dadang : Rumah Apa nyah, dari awal saya kesini sya lihat nggak Ada Rumah di dalam sini.
Papa Raya : Mama Cari apaan sih ma? Mana ada Rumh Disini, Rumah Apaan.
Mama Raya : Seharusnya di sini ada Rumah pa..
Bang Dadang : Rumah Apa nyah, dari awal saya kesini sya lihat nggak Ada Rumah di dalam sini.
Papa Raya : Mama Cari apaan sih ma? Mana ada Rumh Disini, Rumah Apaan.
Mama Raya : Seharusnya di sini ada Rumah pa..
ditengah Perdebatan mereka Seorang Wanita muda Memotong pembicaraan mereka..
Wanita Itu : Ibu ini benar, ya!! Disini mmg ada Rumah.
Papa Raya : Kamu Siapa? Jelas2 disini tidak Ada Rumahnya.
wanita itu : Maaf pak saya lancang, Saya Laura, Disini Saya melihat rumah besar ini masih berdiri kokoh mungkin bapak tak melihatnya tapi di sini sya melihatnya.
mama raya : iya pa, Raya ada di dalam rumah itu.
Papa Raya : Rumah Yang Mana ma? Melihatnya saja kita tidak bisa bagaimana kita bisa menjemputnya. Sebenarnya Rumah Siapa itu .
Papa Raya : Kamu Siapa? Jelas2 disini tidak Ada Rumahnya.
wanita itu : Maaf pak saya lancang, Saya Laura, Disini Saya melihat rumah besar ini masih berdiri kokoh mungkin bapak tak melihatnya tapi di sini sya melihatnya.
mama raya : iya pa, Raya ada di dalam rumah itu.
Papa Raya : Rumah Yang Mana ma? Melihatnya saja kita tidak bisa bagaimana kita bisa menjemputnya. Sebenarnya Rumah Siapa itu .
Laura Memegang Sebuah Ayunan dan Memejamkan Matanya, Dia Melihat Seorang Gadis Kecil Yang Sedang duduk di Ayunan Itu, Ank Itu Bernyanyi Sendiriann, Tiba2 Seorang Wanita Berbicara kepdanya
wanita itu : Nak Mama Pergi Dulu Ya (Mencium Keningnya).
Begitu juga dengan seorang pria yang Juga Menghampirinya.
Pria Itu : Papa Pergi dulu ya (Mencium Keningnya).
Anak itu kembali bermain sendirian mencoba semua permainan yang Ada di halaman Rumahnya, dia msuk kedalam Rumahnya mengambil sepotong Roti dan menancapkan sebuah lilin kecil di atas roti tersebut lalu menghidupkan lilin itu.
Dia bernyanyi menghadap sepotong roti dan sebuah lilin itu
Gadis Kecil Itu : Happy birthday Lisa..Happy Birthday Lisa..Happy birthday happy birthday..happy birthday lisa..
setelah menyanyikan lagu itu, dia meniup lilin kecil itu, dia menaiki tangga dan mengambil sebuah kertas yang bergambar Ayunan dan wahana mainan lainnya disitu juga ada Gambar 3 Orang Yang Sedang Tertawa Bahagia Dan Masing2 Tertulis Nama di Bawahnya Papa, Mama dan Lisa.
Anak itu membawa gambar tersebut menuruni Tangga Namun Kakinya Tergelincir dan membuatnya berguling jatuh kebawah Membuat kepalanya terbentur kelantai Dan mengeluarkan Darah yang sangat banyak. Dengan memegang kepala, dengan niat menutupi luka pada kepalanya, dia berusaha bangkit dan berusaha menjangkau telpon rumahnya, dia merayap perlahan. Darah semakin bercucuran, dia Menekan angka pada telpon rumahnya.
Gadis Kecil Itu : Ma..
Baru saja itu yang ia ucap kan, Suara Seorang Wanita Dari Dalam Telpon Menghentikan Ucapannya.
Wanita itu : telpon papa aja ya, mama sibuk.
Dan panggilan itu terhenti, dia kembali menekan nomor pada telpon rumah nya, baru saja ia ingin berkata tiba2 ucapan seorang pria lagi2 menghentikan ucapannya.
Pria Itu : Nak Kamu Telpon Mama Aja Ya Papa Lagi Sibuk Banget ni.
Dan Lagi Panggilan Telpon itu Terhenti. Karna Darah Yang Terus Mengalir Membuatnya Terbaring Kaku Tak Bernyawa Di lantai, Dengan gambar yang tergeletak di tanggannya.
hingga malam hari...
Suara Mobil Terpakir Di Depan Rumahnya, Dan Seorang Wanita Dan Pria Menuruni Mobil Tersebut.
Wanita itu : Nak Mama Papa Pulang ni, Kami Bawa Hadiah Buat Kamu (teriak seorang wanita saat Membuka Pintu Rumah Itu).
Dengan Wajah Terkejut Wanita dan pria itu Memandang Gadis Kecil Yang Terbujur Kaku Dengan Darah Di Lantai ia berlari Menghampiri Gadis kecil malang itu.
Wanita itu : Nak kamu knapa nakk, Bngun nakk Bngun (Menangis Dan Memangku Tubuh Gadis Kecil Itu).
Pria itu : Lisa bngun nakk.
Pria itu : Lisa bngun nakk.
Wanita dan lelaki itu Menangis dan mengulangi kalimat itu berkali2 menghadap jenazah gadis kecil itu.
Mereka Melihat Gambar Yang Di pegang Gadis Kecil itu.
Wanita itu : Lisa Mau Sama2 Mama Papa Terusya? (Menatap gambar itu).
Pria itu : Mama Sama Papa Bakalan Main Bareng2 Lisa.
Pria itu : Mama Sama Papa Bakalan Main Bareng2 Lisa.
Dan kmudian Mereka Mengangkat Jenazah gadis kecil itu dan menguburnya di Taman Bermain Di Halaman Rumahnya, kmudian mereka masuk kedalam rumahnya dan dengan sgaja membakar dirinya, Istrinya serta Semua yang ada d dalam rumahnya Hingga Mereka Berdua Menjadi Abu.
Mungkin mereka merasa bersalah atas apa yang menimpa anaknya.
Laura membuka matanya perlahan dan menyeritakan apa yg ia lihat kepada mama raya papa Raya serta bang dadang.
Mama Raya : Jadi bgaimana saya bisa menemukan Raya Anak Saya (Menangis).
Laura : Saya bisa bantu ibu, tapi ibu sendirilah yang bisa menjemputnya.
Papa Raya : Biar saya ajaa Yang Jemput Raya.
Laura : Maaf Pakk Tidak bisa, Karna Hanya Ibulah Yang Tau Di Mana Raya Berada Saat Ini.
Mama Raya : Iyaa2 saya mau (Mengangguk Dan Menghapus Airmata nya).
Papa Raya : Mama Yakin?
Mama Rayan : Ini Demi anak Kita Pa.
Laura : Saya bisa bantu ibu, tapi ibu sendirilah yang bisa menjemputnya.
Papa Raya : Biar saya ajaa Yang Jemput Raya.
Laura : Maaf Pakk Tidak bisa, Karna Hanya Ibulah Yang Tau Di Mana Raya Berada Saat Ini.
Mama Raya : Iyaa2 saya mau (Mengangguk Dan Menghapus Airmata nya).
Papa Raya : Mama Yakin?
Mama Rayan : Ini Demi anak Kita Pa.
Setelah Menjelaskan Beberapa Hal Kepada Mama Raya. Laura Pun Menyuruh Mama Raya Untuk Duduk Di Sebuah Ayunan Bersamanya, Dan Memejamkan Matanyaa.
Tiba2 Mama Raya Hilang Di Hadapan Mereka Semua.
Papa Raya : Dimana istri saya (Melihat Kiri Kanan).
Laura : Tenang Pakk, Istri Bapak Sedang Menjemput Anak Bapak.
Papa Raya : Dimana istri saya (Melihat Kiri Kanan).
Laura : Tenang Pakk, Istri Bapak Sedang Menjemput Anak Bapak.
Dan Sisi lain Mama Raya Sedang Berdiri Menghadap Rumah Itu, Dia Tak Melihat Papa Raya, Bang Dadang, Dan Juga Laura Lagi Tanpa Pikir Panjana Ia pun Memasuki Rumah Itu.
Dia Menaiki Tangga Dan Menuju Kamar Di Mana Ia Melihat Raya Dalam Mimpinya, Dia Menghadap Ke Arah Dalam Kamar Dan Memang Benar Semua Yang Ia Alami Dalam Mimpi Kini Ia Alami Lagi.
dlDia Berusaha Memanggil Raya Dan Bergegas Ingin Menghampirinya, Sma Sperti Di dalam Mimpi Bukan Raya Yang Mendengar Panggilan Mamanya Tetapi Gadis Kecil Yang Bermain Bersamanya.
Wajah Pucat Darah Yang Membasahi Rambutnya, Juga Mengalir di Bagian Wajahnya, Mata Yang Tak memiliki Bola Mata Hitam. Dia Menatap Tajam Ke Arah mama Raya Dan Mendekati nyaa.
Wajah Pucat Darah Yang Membasahi Rambutnya, Juga Mengalir di Bagian Wajahnya, Mata Yang Tak memiliki Bola Mata Hitam. Dia Menatap Tajam Ke Arah mama Raya Dan Mendekati nyaa.
Melihat pemandangan seperti itu Mama Raya Terduduk Jatuh Kelantai Gadis Kecil Itu Mencekiknya Dan Berbisik ditelinganya.
Gadis Kecil Itu : Kau Bukan Orang Tua!
Nadanya terdengar jelas Seperti Tak Suka Akan Kehadiran Mama Raya.
Nadanya terdengar jelas Seperti Tak Suka Akan Kehadiran Mama Raya.